Cara Kerja SolidDB

Seperti pernah disinggung pada postingan saya sebelumnya yang mengenai arsitektur solidDB, SolidDB merupakan database yang memiliki prinsip primary - secondary, sehingga SolidDB memiliki High availability atau ketersedian yang tinggi. Sehingga solidDB cocok untuk database yang memiliki aplikasi kebutuhan realtime yang tinggi, dikarenakan solidDB memiliki dua mesin yaitu primary dan secondary yang berjalan saling tersinkronisasi.

Ketika satu mesin mati maka mesin yang lain yang masih menyala akan membackup services database yang mati tersebut, sehingga tidak ada down services untuk aplikasi. sehingga solidDB sangat cocok untuk aplikasi realtime seperti aplikasi billing.

kalau di gambarkan persis sama dengan arsitektur solidDB :

kalau diperhatikan aplikasi terhubung dengan dua mesin dari database solidDB sehingga apabila slah satu mati maka akan terjadi fail over.

Pada solidDB primary dan secondary berjalan secara tersinkronisasi, primary dikhususkan untuk read-write sedangkan secondary dikhususkan untuk read-only. sehingga untuk proses insert, update, delete, dan eksekusi procedure hanya bisa dilakukan di primary sedangkan untuk proses select bisa dilakukan di secondary sehingga meringkan kerja server.

Kemudian bagaimana jika primarynya down? disinilah kehebatan dari solidDB, status mesin yang tadinya secondary akan otomatis berubah menjadi primary alone yang artinya mesin tersebut primary tetapi hanya tunggal. ketika mesin yang satunya lagi sudah UP maka database bisa kembali di switch yang tadinya primary alone bisa berubah kembali jadi secondary active, dan mesin yang baru nyala bisa menjadi primary active kembali.